Praktek Berbuat Baik Pada Orang Tua

Berbuat baik kepada kedua orang tua adalah kewajiban mutlak bagi setiap orang Islam. Seorang beriman yang dapat berbakti kepada orang tua akan mendapatkan kemulyaan baik di dunia maupun di akhirat. Sebaliknya seseorang yang menyia-nyiakan ayah ibunya diancam siksa Allah dunia akhirat.

Berbuat Baik Pada Orang Tua
Berbuat Baik Pada Orang Tua

Orang tua, bapak dan ibu adalah salah satu jembatan ke Surga bagi seorang anak. Celakalah seseorang yang menjumpai kedua orang tuanya sudah tua renta tapi tidak dapat dijadikan jalan ke Surga.

Karena itu setiap Muslim mesti menyadari kewajiban atau amalan-amalan yang harus dikerjakan untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Berikut adalah rangkuman sikap perbuatan sebagai wujud birul walidain.

1.) Selalu bersyukur kepada Allah dan kepada kedua orang tua.

Keberadaan kita di dunia ini adalah lantaran perjuangan orang tua. Tidak ada kasih sayang yang diperoleh seorang anak melebihi kasih sayang orang tua. Maka sudah sepatutnya seorang anak selalu bersyukur kepada kedua orang tuanya. Sebagai seorang anak hendaknya mencintai, sayang dan berterima kasih kepada ayah dan ibu.

Sebaliknya tidak sepatutnya seorang anak merendahkan atau mencela orang tua sebab kekurangan bapak dan ibunya. Sekecil apapun pemberian orang tua wajib disyukuri tidak boleh diremehkan. Begitu juga seorang anak tidak boleh meminta atau menuntut yang diluar batas kemampuan orang tua. Sesuai Firman Allah dalam Surah Lukman ayat 14:

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Q.S Luqman ayat 14)

2.) Hormat, patuh dan berbakti kepada kedua orang tua

Salah satu bentuk berbuat baik kepada orang tua (birul walidain) adalah bersikap hormat, taat / patuh dan berbakti kepada ayah dan ibu. Adalah dosa besar bila seorang anak berkata kasar atau membentak kedua orang tuanya, terutama terhadap orang tua yang sudah tua renta. Ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah Al-Isra’ ayat 23.

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Q.S Al-Isra’ ayat 23)

Berbuat baik kepada kedua orang tua derajatnya melebihi Jihad fii Sabilillah. Dikisahkan dalam hadist Sunan Abi Dawud No. 2530 Kitabul Jihad, seorang sahabat yang hijrah untuk jihad pada masa Rasulullah namun Nabi memerintahkannya kembali pulang untuk merawat orang tuanya.

حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ أَنَّ دَرَّاجًا أَبَا السَّمْحِ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ رَجُلًا هَاجَرَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْيَمَنِ فَقَالَ هَلْ لَكَ أَحَدٌ بِالْيَمَنِ قَالَ أَبَوَايَ قَالَ أَذِنَا لَكَ قَالَ لَا قَالَ ارْجِعْ إِلَيْهِمَا فَاسْتَأْذِنْهُمَا فَإِنْ أَذِنَا لَكَ فَجَاهِدْ وَإِلَّا فَبِرَّهُمَا

Telah menceritakan kepada kami [Sa’id bin Manshur], telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb], telah mengabarkan kepadaku [‘Amr bin Al Harits], bahwa [Darraj Abu As Samh] telah menceritakan kepadanya dari [Abu Al Haitsam], dari [Abu Sa’id Al Khudri], bahwa seorang laki-laki berhijrah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari Yaman dan berkata; apakah engkau memiliki seseorang di Yaman? Ia berkata; kedua orang tuaku. Beliau berkata: “Apakah mereka berdua mengizinkanmu?” Ia berkata; tidak. Beliau berkata: “Kembalilah kepada mereka berdua dan mintalah izin kepada mereka, apabila mereka mengizinkan maka berjihadlah dan jika tidak maka berbaktilah kepada mereka berdua!” (H.R Abu Daud 2168)

3.) Berupaya menjadi anak sholih dan selalu berdoa untuk kebaikan orang tua

Pengharapan terbesar dari kedua orang tua tidak ada lain kecuali agar anak-anaknya menjadi anak sholih, orang-orang yang bertaqwa kepada Allah. Anak sholih akan dapat mengangkat derajat kedua orang tua baik di dunia maupun di akhirat. Tidak ada yang dapat membalas budi kedua orang tua kecuali doa anak sholih kepada kedua orang tuanya.

حَدَّثَنَا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْمُؤَذِّنُ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ سُلَيْمَانَ يَعْنِي ابْنَ بِلَالٍ عَنْ الْعَلاَءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أُرَاهُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةِ أَشْيَاءَ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Telah menceritakan kepada kami [Ar Rabi’ bin Sulaiman Al Muadzdzin], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Sulaiman bin Bilal] dari [Al ‘Ala` bin Abdurrahman], dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila seorang muslim meninggal, maka amalannya terputus kecuali dari tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.” (H.R Abu Daud 2494)

Leave a Reply