Jujur adalah berkata yang benar, polos, apa adanya, tidak berdusta, tidak menipu. Orang yang jujur dan selalu berbuat jujur dalam islam disebut SHIDDIIQUN.
Bersikap jujur adalah wajib, baik dalam hubungan dengan Alloh SWT (dalam masalah keimanan) maupun dengan sesama manusia (dalam masalah pergaulan). Alloh SWT berfirman dalam QS AT Taubah ayat 119 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Alloh, dan jadilah kalian orang-orang yang jujur.
Hakekat Kejujuran.
a. Jujur dalam hubungan dengan Alloh (dalam masalah keimanan)
Maksudnya jujur, sungguh dalam menyatakan iman kepada Alloh dan dibuktikan dengan mentaati semua peraturan-peraturanNya. Jadi orang yang jujur adalah orang yang keimanannya sungguh-sungguh, tidak bohong, tidak ragu-ragu, tidak hanya hiasan atau pantes-pantesan dan dibuktikan dengan amalan-amalan ibadah. Dan inilah keimanan yang sebenarnya. Alloh SWT berfirman dalam QS Al Hujuurat ayat 15 :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang sebenar-benarnya beriman ialah orang-orang yang percaya kepada Alloh dan RosulNya, kemudian mereka (terus percaya dengan) tidak ragu-ragu lagi, serta mereka berjuang dengan harta benda dan jiwa mereka pada jalan Alloh; mereka itulah orang-orang yang jujur. Dan sabda Rosululloh SAW:
ليس الايمان بالتمنى ولكن ما وقر فى القلب و صدقه العمل
Iman itu bukanlah sekedar angan-angan dan hiasan, akan tetapi iman adalah sesuatu yang tetap di dalam hati dan dibuktikan dengan amalan.
b. Jujur dalam hubungan sesama manusia (dalam pergaulan), maksudnya:
1) Menjaga lisan agar selalu berkata jujur, benar, apa adanya, tidak ditambah dan tidak dikurangi sehingga orang akan mempunyai gambaran yang jelas tentang sesuatu yang dinyatakannya, di dalam ucapannya tidak mengandung kebohongan, kelicikan sedikitpun sehingga tidak merugikan orang lain.
2) Berperilaku yang jujur, benar, apa adanya tidak dibuat-buat sehingga tidak menipu dan mengelabui orang lain.
c. Jujur terhadap dirinya sendiri.
Kejujuran pada dirinya sendiri akan mengantarkan dirinya pada peningkatan, dimana karena kejujurannya itu dia mengakui kekurangan dan kelemahannya, dia mau menerima kritik, saran dan nasehat orang lain. Dengan begitu dia menunjukkan sifat yang tidak sombong, keras hati dan besar kepala sehingg orang-orang akan menerima kehadirannya di kalangan mereka.
Jujur adalah sifat yang sangat mulia dan juga merupakan sikap yang luhur ba menurut pandangan agama ataupun pandangan manusia. Sesungguhnya jika seseorang berjalan di permukaan bumi dengan senantiasa menjaga kejujuran mala ie akan selalu dihormati, disegani, dipercaya bahkan menjadi suri tauladan yang baik. Kejujuran ibarat logam mulia yang tidak pernah berkarat dan bagaikan mata uang yang laku dan berharga di mana-mana. Kejujuran merupakan perhiasan pribadi yang sangat indah, kejujuran adalah sifat dan tabiat para nabi. Firman Alloh SWT:
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِبْرَاهِيمَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا
Dan ceritakan (wahai Muhammad) di dalam Kitab (Al-Qur’an) ini perihal Nabi Ibrahim; sesungguhnya ia adalah seorang yang amat jujur, lagi menjadi nabi. (QS Maryam Ayat 41)
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا
Dan ceritakan (wahai Muhammad) di dalam Kitab (Al-Qur’an) ini perihal Nabi Idris, sesungguhnya ia adalah seorang yang amat jujur lagi seorang nabi. (QS Maryam Ayat 56)